STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUKSI KEMUKUS DI DESA BANYUASIN KEMBARAN KECAMATAN LOANO KABUPATEN PURWOREJO
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) faktor internal yang mempengaruhi pengembangan produksi kemukus di desa Banyuasin Kembaran; (2) faktor eksternal yang mempengaruhi pengembangan produksi kemukus di desa Banyuasin Kembaran; dan (3) prioritas strategi yang dapat diterapkan dalam mengembangkan produksi kemukus di desa Banyuasin Kembaran.
Pengambilan sampel daerah penelitian ditentukan berdasarkan purposive sampling. Lokasi yang dipilih yaitu desa Banyuasin Kembaran. Populasi petani kemukus di desa Banyuasin Kembaran yaitu 2 orang informan kunci dan 22 informan pendukung. Penentuan jumlah sampel informan kunci berdasarkan purposive sampling dan informan pendukung purposive sampling dan snowball sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu angket atau kuisioner.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi pengembangan produksi kemukus di desa Banyuasin Kembaran terbagi menjadi empat yaitu kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Kekuatan berupa: (1) tanaman mudah dibudidayakan; (2) produk tahan lama; (3) tanaman dapat hidup lama; (4) perawatan tanaman mudah; dan (5) biaya budidaya rendah. Kelemahan yaitu: (1) kualitas SDM rendah; (2) siklus produksi tahunan; (3) rendahnya minat budidaya kemukus; (4) kondisi tanaman kurang diperhatikan; dan (5) belum memakai teknik budidaya yang efisien. Peluang berupa: (1) saluran pemasaran pendek; (2) harga relatif stabil; (3) berpotensi untuk kesehatan; (4) pangsa pasar luas; dan (5) kebutuhan kemukus dalam negeri relatif tinggi, sedangkan ancaman yaitu: (1) serangan penyakit; (2) kurangnya penyuluhan; (3) kurangnya peran dari lembaga-lembaga pemerintah seperti Dinas Pertanian atau Perkebunan; (4) perubahan musim kurang stabil; dan (5) beralih ke komoditas lain. Prioritas strategi yang dapat diterapkan dalam mengembangkan produksi kemukus di desa Banyuasin Kembaran yaitu membentuk kelompok tani khusus kemukus dengan jumlah skor yang diperoleh sebanyak 5,4.
Pengambilan sampel daerah penelitian ditentukan berdasarkan purposive sampling. Lokasi yang dipilih yaitu desa Banyuasin Kembaran. Populasi petani kemukus di desa Banyuasin Kembaran yaitu 2 orang informan kunci dan 22 informan pendukung. Penentuan jumlah sampel informan kunci berdasarkan purposive sampling dan informan pendukung purposive sampling dan snowball sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu angket atau kuisioner.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi pengembangan produksi kemukus di desa Banyuasin Kembaran terbagi menjadi empat yaitu kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Kekuatan berupa: (1) tanaman mudah dibudidayakan; (2) produk tahan lama; (3) tanaman dapat hidup lama; (4) perawatan tanaman mudah; dan (5) biaya budidaya rendah. Kelemahan yaitu: (1) kualitas SDM rendah; (2) siklus produksi tahunan; (3) rendahnya minat budidaya kemukus; (4) kondisi tanaman kurang diperhatikan; dan (5) belum memakai teknik budidaya yang efisien. Peluang berupa: (1) saluran pemasaran pendek; (2) harga relatif stabil; (3) berpotensi untuk kesehatan; (4) pangsa pasar luas; dan (5) kebutuhan kemukus dalam negeri relatif tinggi, sedangkan ancaman yaitu: (1) serangan penyakit; (2) kurangnya penyuluhan; (3) kurangnya peran dari lembaga-lembaga pemerintah seperti Dinas Pertanian atau Perkebunan; (4) perubahan musim kurang stabil; dan (5) beralih ke komoditas lain. Prioritas strategi yang dapat diterapkan dalam mengembangkan produksi kemukus di desa Banyuasin Kembaran yaitu membentuk kelompok tani khusus kemukus dengan jumlah skor yang diperoleh sebanyak 5,4.
Full Text:
PDF TextRefbacks
- There are currently no refbacks.
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.