BEHAVIORAL FINANCE VERSUS STANDARD FINANCE
Abstract
Tulisan ini mengulas perkembangan keuangan keperilakuan (behavioral finance) yang semakin pesat setelah terjadi krisis keuangan di Amerika Serikat pada Desember 2007 hingga Juni 2009, yang dampaknya dirasakan perbankan dan pasar modal seluruh dunia. Behavioral finance pada dasarnya adalah sebuah pendekatan komprehensif dan kohesif yang mengombinasikan analisis fundamental, teknikal, dan analisis sentimen dan psikologi dari pelaku pasar. Pendekatan behavioral mengalami perkembangan yang amat pesat sebab pendekatan yang selama ini digunakan untuk pengambilan keputusan oleh investor dianggap telah memperlihatkan kelemahan-kelemahan.
Para pelaku pasar mulai mempercayai bahwa kegagalan pasar (rontoknya pasar modal) lebih disebabkan oleh banyaknya keputusan investasi yang didasarkan pada perilaku irasional dibandingkan dengan perilaku yang didasarkan pada ekspektasi terhadap nilai fundamental perusahaan yang dimiliki secara intrinsik dengan berbagai pendekatan yang lazim dilakukan seperti pendekatan discounted free cash flow, relative valuation, dan real options. Para pendukung behavioral finance berpandangan bahwa pendekatan ini dapat melengkapi pendekatan tradisional sehingga cukup baik digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan investasi oleh para investor.
Keywords: behavioral finance, traditional finance
Full Text:
PDF TextDOI: https://doi.org/10.37729/sjmb.v11i2.3251
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.