Analisis Tingkat Efisiensi Paket Teknologi Usahatani Padi Gogo Di Lahan Tadah Hujan

teguh Prasetyo, Cahyati Setiani

Abstract


Abstract

Usahatani padi gogo yang dilakukan di lahan tadah hujan digolongkan sebagai yang berisiko tinggi, sehingga pengembangan padi gogo di lahan tadah hujan relatif lambat. Hal ini disebabkan karena usahatani yang diterapkan saat ini dinilai belum efisien. Sehubungan dengan hal itu diperlukan kajian yang terkait dengan tingkat efisiensi paket teknologi usahatani padi gogo dengan tujuan untuk mengetahui produktivitas dan kelayakan usahatani padi gogo di lahan tadah hujan. Paket teknologi yang diintroduksikan adalah varietas unggul baru (VUB) Inpago 5, Inpago 8, Inpago 9, dan Inpari 19. Sistem tanam dilakukan secara jajar legowo dengan dosis pupuk Urea sebanyak 125 kg/ha dan Phonska sebanyak 275 kg/ha. Penggunaan pupuk organik dipenuhi dari pengumpulan faeces dan sisa pakan sapi yang dipelihara oleh petani kooperator yaitu antara 2-3 ton. Data yang dikumpulkan meliputi hasil gabah kering panen, hasil gabah kering giling. Untuk menilai kelayakan setiap paket teknologi digunakan analisis R/C yaitu rasio antara penerimaan dengan total biaya yang dikeluarkan selama proses produksi. Untuk mengetahui tingkat efisiensi paket teknologi yang dikaji diukur dari persentase biaya produksi terhadap total biaya usahatani pola petani. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa gabah kering giling (GKG) bahwa padi gogo varietas Inpago 8 mendapatkan hasil tertinggi yaitu 5,52 t/ha dibandingkan 3 variates yang lain yaitu antara 4,8-5,3  t/ha GKG. Dari hasil perhitungan finansiil terhadap usahatani padi dapat diketahui bahwa R/C yang diperoleh pada usahatani pola petani lebih rendah bila dibandingkan dengan paket teknologi usahatani introduksi dengan VUB Inpago 5 dan Inpago 8. Paket teknologi dengan VUB Inpago 5 dan Inpago 8,  dapat dikatakan lebih efisien, karena nilai efisiensinya melebihi anggka 100 %, masing-masing adalah 114,60 % dan 120,67%, sedangkan paket teknologi dengan menggunakan varietas Inpago 9 dan Inpari 19 kurang efisien bila dibandingkan dengan pola petani. Varietas padi Inpago 8 merupakan varietas yang produktivitas dan tingkat efisiensinya  tertinggi bila dibandingkan dengan varietas yang lain. Adanya peningkatan produktivitas dan keuntungan usahatani padi Inpago 8, maka berpeluang untuk dikembangkan di lahan tadah hujan secara luas.


Full Text:

PDF Text

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.