EKSPERIMENTASI METODE TSTS DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATERI BANGUN DATAR

Abstract

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) metode TSTS dapat menghasilkan prestasi yang lebih baik daripada metode diskusi pada materi bangun datar atau tidak, (2) prestasi belajar siswa yang memiliki aktivitas belajar tinggi lebih baik daripada aktivitas sedang dan rendah pada bangun datar atau tidak, (3) ada interaksi antara metode pembelajaran yang diberikan dengan aktivitas belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa atau tidak. Uji hipotesis yang digunakan ANAVA dua jalan dengan sel tak sama dengan α=5% menunjukkan (1) F_a = 0.00002 < 4.08 = F_tabel berarti metode TSTS tidak menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada metode diskusi, (2) F_b = 9.6979 > 3.23 = F_tabel berarti prestasi belajar matematika siswa yang aktivitasnya tinggi lebih baik daripada sedang dan rendah, (3) F_ab = 0.4778 < 3.23 = F_tabel berarti tidak ada interaksi antara  metode pembelajaran dan aktivitas belajar siswa terhadap prestasi belajar. Dari hasil komparasi ganda antar kolom diperoleh bahwa (1) siswa yang memiliki aktivitas belajar tinggi mempunyai prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada siswa yang memiliki aktivitas belajar sedang (F_1-2 = 6.5844 >  6.46 = 2F_tabel), (2) prestasi belajar matematika siswa yang memiliki aktivitas belajar sedang tidak lebih baik daripada siswa yang memiliki aktivitas belajar rendah (F_2-3 = 4.4147 > 6.46 = 2F_tabel), (3) siswa yang memiliki aktivitas belajar tinggi mempunyai prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada siswa yang memiliki aktivitas belajar rendah (F_1-3 = 16.167 >  6.4 = 2F_tabel).

Kata kunci: Metode Two Stay Two Stray, Aktivitas Belajar, Prestasi Belajar, Bangun Datar.