ANALISIS WACANA KRITIS MODEL TEUN A. VAN DIJK PADA PEMBERITAAN KOMPAS DENGAN JUDUL “DI BALIK KASUS PENUSUKAN WIRANTO DAN PENANGKAPAN SEJUMLAH TERDUGA TERORIS”
Abstract
Abstrak: Analisis wacana kritis masih banyak digunakan oleh akademika untuk menganalisis wacana-wacana yang ada di media masa atau yang terpublikasikan.Analisis wacana kritis yang digunakan oleh peneliti yaitu analisis wacana kritis Teun A. van Dijk yang melihat suatu teks terdiri atas beberapa struktur/tingkatan yang masing-masing bagian saling mendukung.Ia membaginya kedalam 3 tingkatan. Petama, struktur makro.Kedua, superstruktur.Ketiga, struktur mikro (Fairclough dan Wodak, 1997). Menurut Van Dijk, meskipun terdiri atas berbagai atau beberapa elemen, semua elemen tersebut merupakan suatu kesatuan yang saling berhubungan dan mendukung satu sama lainnya. Makna global dari suatu teks (tema) didukung oleh kerangka teks, pada akhirnya pilihan kata dan kalimat yang dipakai.Penelitian ini menggunakanpenelitian deskriptif kualitatif yang menekankan pada analisis dokumentatif (Arikunto, 2002).Penelitian ini menggunakan sumber berita kompas yang berjudul "Di Balik Kasus Penusukan Wiranto dan Penangkapan Sejumlah Terduga Teroris".Analisis berita tersebut menghasilkan struktur makro yang terdiri atas tematik dan subtopik.Superstruktur yang terdiri atas judul, pendahuluan, isi, penutup, simpulan. Struktur makro yang terdiri atas semantik (latar, detail panjang, detail pendek, maksud), sintaksis (bentuk kalimat: kalimat aktif dan pasif, koherensi: selanjutnya dan sementara itu, kata ganti: mereka dania, stilistika (leksikon: makna denotatif, konotatif, peyorasi, ameliorasi, generatif, homograf, homonim, dan homonim), retoris (grafis: Kompas.com dicetak tebal dan cetak miring. Penulis: Sari Hardiyanto dicetak tebal. Di Balik Kasus Penusukan Wiranto dan Penangkapan Sejumlah Terduga Teroris dicetak tebal dan lebih besar dari isi berita.Kata: Bali, Menko Polhukam, Bekasi, Pandeglang, terorisme, Wiranto ditusuk ditulis dengan tinta biru, metafora: terdapat gaya bahasa metafora in absentia yaitu menyampaikan sesuatu secara implisit sehingga terkadang disalahartikan oleh pembacanya karena terjadi penyimpangan makna.
Kata kunci: analisis wacana kritis van Dijk, pemberitaan kompas
Full Text:
PDFReferences
Alex Sobur. 2009. Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacanaa, Analisis Semiotik dan Analisis Framing. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Arikunto, 2002.Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek-Edisi Revisi. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Darma, Y. A. 2009. Analisis Wacana Kritis. Bandung: Yrama Widya.
Eriyanto. 2009. Analisis Wacanaa: Pengantar Analisis Teks Media, Yogyakarta: LKiS.
Fairclough, N. and Wodak, Ruth.1997. Critical Discourse Analysis. In T.A. van Dijk (ed). Discourse as Social Interaction. London: Sage.
Halliday, M. A. K dan Hasan, R. 1992.Bahasa, Konteks, dan Teks. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Kartomihardjo, S. 1998. Bahasa dan Cermin Kehidupan Masyarakat. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Mohammad A.S. Hikam.1996.Bahasa dan Politik: Penghampiran Discursive Practice, dalam Yudi Latif dan Idi Subandy Ibrahim (ed), Bahasa dan kekuasaan: Politik Wacanaa di Panggung Orde Baru, Bandung, Mizan.
Stubbs, Michael.1983. Discourse Analysis. Chicago: The University at Chicago Press.
Sutrisna, Hadi. 1987. Metode Riset. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada.
DOI: https://doi.org/10.37729/btr.v7i1.6345
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Jurnal Bahtera - Jurnal Pendidikan Bahasa Sastra dan Budaya
Penerbit:
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Purworejo
Jl. KHA. Dahlan 3 Purworejo, Jawa Tengah, 54111
email: pbsi@umpwr.ac.id
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.