WACANA PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA DALAM RANGKA PERINGATAN KE-69 KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA, 15 AGUSTUS 2014

Mohammad Fakhrudin

Abstract


Abstrak: Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan struktur wacana ”Pidato Kenegaraan Presiden Republik Indonesia dalam Rangka Peringatan HUT ke-69 Kemerdekaan Republik Indonesia, 15 Agustus 2014” dan penggunaan bahasa Indonesia dalam wacana tersebut. Dalam penelitian ini digunakan pendekatan kualitatif dan deskriptif. Teknik yang dominan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah observasi dan studi pustaka. Sesuai dengan sifat objek penelitian dan data dalam penelitian ini, data yang terkumpul dicatat dalam form pencatat data. Hasil analisis disajikan dengan teknik informal. Struktur wacana “Pidato Kenegaraan Presiden Republik Indonesia dalam Rangka Peringatan HUT ke-69 Kemerdekaan Republik Indonesia, 15 Agustus 2014” terdiri atas tiga bagian utama, yakni (1) pendahuluan, (2) inti, dan (3) penutup. Ketiga bagian utama itu merupakan satu kesatuan utuh. Dalam pidato itu digunakan bahasa Indonesia yang berfungsi secara cukup efektif sebagai sarana retorika presiden. Tuturan repetisi, hiperbola, eufemisme, tuturan metafora, perumpamaan, personifikasi, dan oksimoron yang digunakan dapat mengungkapkan secara ekspresif pemikiran dan perasaan SBY sebagai presiden, yang berikhtiar memersuasi audiensi. Ada ungkapan-ungkapan yang indah dan santun sehingga audiensi tidak hanya memperoleh informasi, tetapi juga merasakan keindahan bahasa. Tidak terdapat ungkapan-ungkapan kasar, apalagi yang bernada provokatif meskipun digunakan untuk menyatakan ketidaksenangan atau kekecewaan. Dari sudut pandangan ragam wacana, disimpulkan bahwa pidato SBY dapat dikategorikan ke dalam wacana ilmiah populer karena dari aspek penerapan kaidah linguistis bersifat agak longgar. Ada ungkapan asing yang digunakan, tetapi sangat terbatas. Hal ini berarti bahwa SBY berusaha melaksanakan amanah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 tentang  Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan, Bab III Pasal 28.

 

Kata kunci:    struktur wacana pidato, bahasa Indonesia wacana pidato  kenegaraan

Abstract: The aims of this research is to describe discourse structure of nationality speech of The President of Indonesia in serious of Independent day anniversary of Indonesia 69 th on the 15 th August 2014, it is an interview of using Indonesian language inform of discourse. This research uses qualitative descriptive method. The data of the research is form of language. Then, the results of analysis are presented informally. Descriptive method is used to investigate the use of language itself originally and relatively. To collect the data the researcher conducted an observation and library research. Based on the objects and the data of the research, the data collected presented inform of written form data. Discourse structure of President of Indonesia speech in serious of Indonesia Independent day anniversary consists of three components, namely; (1) introduction, (2) contents, and (3) closing. The three components are one unity. The president’s speech is an effective media as rhetorical speech of president. The president SBY used repetition speech, hyperbole, euphemism, metaphorical speech, imagination speech, personification, and oxymoron speech as an expression of his thinking and feeling, it is done to persuade his audients. There is a lovely and polite speech that make audients not only get the information, but also the beauty of language. There is no rude speeches, further there is no provocative  speeches even he would like to express his unhappiness and disappointed. Based on the type of discourse, the speech  of President SBY is categorized as popular scientific discourse, it is because the used of linguistics rule is unlimited. There is native speeches used but it is limited. It stated that President SBY wants to implement the rules of Indonesian Republic number twenty-four, it is about nation flag, language, state symbolic, and national anthem, it is stated in chapter three line twenty eight.

Key Words: Discourse structure speech, Indonesian language of discourse of nationality speech


Full Text:

PDF Text


DOI: https://doi.org/10.37729/btr.v3i05.3526

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c)



Penerbit:

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Purworejo
Jl. KHA. Dahlan 3 Purworejo, Jawa Tengah, 54111
email: pbsi@umpwr.ac.id


Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.