KELINDAN MAKNA MOTIF UKIR “BADA MUDIAK” RUMAH GADANG MINANGKABAU DAN MERAJUT SASTRA RAKYAT INDONESIA (MASA DEPAN)

Yosi Wulandari

Abstract


ABSTRACT:Words are not only arranged in sheets of paper and incoporated into a proof. This will be the philosophy of life of Minangkabau society Alam Minangkabau Takambang Jadi Guru. The meaning of this philosophy states that the words can be found from the beauty of the art of measuring Rumah Gadang Minangkabau. Bada Mudiak carving patterns is one of the beauty that made kelindan philosophical meaning to people's lives Minangkabau . Discover the meaning of the art creation process as well as the carving patterns and layout will result from the contemplation of the customary expressions provide a record that can not be limited as a literary text because the narrative text only with its beauty is still listed in the memories of the people of Indonesia . This is related to an assessment of comparative literature , which can not be separated from the practice of literary translation so that the existence of local literature should get a positionIndon esian folk literature . Thus,implementing the results of this analysis in education literature into something enjoyable as forming the character of a civilized nation .

 

Keywords: litereature, bada mudiak, carved motif, gadang minangkabau house.

ABSTRAK: Kata-kata tidak hanya tertata di dalam lembar kertas dan disatukan menjadi sebuah buku. Hal inilah yang menjadi filosofi kehidupan masyarakat Minangkabau Alam Takambang Jadi Guru. Makna filosofi itu menyatakan bahwa kata-kata pun bisa ditemukan dari keindahan seni ukir Rumah Gadang di Minangkabau. Motif ukir Bada Mudiak merupakan salah satu keindahan yang dijadikan kelindan makna filosofi bagi kehidupan masyarakat Minangkabau. Menemukan makna dari proses penciptaan seni ukir serta tata letak yang sarat akan hasil perenungan dari ungkapan adat tersebut memberikan catatan bahwa sastra tidak dapat dibatasi sebagai teks beraksara saja karena teks naratif dengan keindahannya masih tertera dalam ingatan rakyat Indonesia. Hal ini berkaitan untuk sebuah pengkajian sastra bandingan, yaitu tidak bisa dipisahkan dari adanya praktik terjemahan sehingga keberadaan sastra lokal seharusnya mendapat posisi sebagai sastra rakyat Indonesia. Dengan demikian, hasil analisis ini mengimplementasikan sastra dalam pendidikan menjadi sesuatu yang dinikmati sebagai pembentuk karakter anak bangsa yang berbudaya.

 

Kata Kunci: sastra, bada mudiak, motif ukir, rumah gadang minangkabau


Full Text:

PDF Text


DOI: https://doi.org/10.37729/btr.v1i02.3501

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c)



Penerbit:

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Purworejo
Jl. KHA. Dahlan 3 Purworejo, Jawa Tengah, 54111
email: pbsi@umpwr.ac.id


Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.