MAKNA FILOSOFIS PERTUNJUKAN DAN BUSANA CING POO LING DI DESA KESAWEN PITURUH KABUPATEN PURWOREJO

Septi Prihatiningsih

Abstract


ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dengan jelas bagaimana bentuk penyajian, ubarampe, makna filosofis yang terkandung pada ubarampe kesenian Cing Poo Ling serta untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kontinuitas dan perubahan pada kesenian Cing Poo Ling. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian perlengkapan pertunjukan dan busana kesenian Cing Poo Ling semuanya mengandung magic tertentu atau misteri didalamnya. Diantaranya : (1) Topi pacul gowang yang berfungsi untuk menutup iket yang dipakai Dipo agar prajurit sandi tidak mengenalinya. (2) Iket. Fungsi dari iket yaitu jika dikebutkan kepada seseorang, yang terkena iket tersebut tidak akan bisa melihat ( kabur penglihatannya ). (3) Ketipung. Bila dipukul dengan irama tertentu akan mengeluarkan seperti batu berlompatan dan melukai musuhnya. (4) Kecrek. adalah ajimat ampuh yang berfungsi agar si pemegang kebal senjata dan menjadikan lawannya pingsan. Dengan berkembangnya jaman kesenian Cing Poo Ling beralih fungsi dari upacara pisowanan beralih fungsi menjadi sarana hiburan. Banyak faktor yang mempengaruhi perubahan yang terjadi dalam kesenian Cing Poo Ling. Namun, perubahan tersebut tidak mengubah sepenuhnya dari keaslian kesenian tersebut, hanya sebagian kecil saja diantaranya: perubahan fungsi dan waktu dan tempat pertunjukan kesenian Cing Poo Ling. Keaslian tari, alat musik dan busana masih dipertahankan keasliannya hingga sekarang.

 

 

Kata kunci: bentuk penyajian, ubarampe, makna filosofis, pertunjukan Cing Poo Ling.


Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.