Analisis Morfologi Bahasa Jawa dalam Wacan Bocah pada Majalah Djaka Lodang Tahun 2015

Khilyatus Shiyam

Abstract


Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) proses morfologis Bahasa Jawa dalam Wacan Bocah pada majalah Djaka Lodang tahun 2015, (2) perubahan makna akibat proses morfologis Bahasa Jawa dalam Wacan Bocah pada majalah Djaka Lodang tahun 2015. Jenis penelitian yaitu deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian adalah Wacan Bocah pada majalah Djaka Lodang tahun 2015. Data penelitian adalah bentuk kata yang mengalami proses morfologis Bahasa Jawa dalam Wacan Bocah pada majalah Djaka Lodang tahun 2015. Teknik pengumpulan data meliputi teknik pustaka, teknik simak, dan teknik catat. Instrumen penelitian yaitu peneliti sendiri dan tabel. Teknik keabsahan data yaitu validitas logis dengan uji kredibilitas meningkatkan ketekunan. Analisis data dengan metode agih, dan data disajikan dengan teknik penyajian informal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) afiksasi meliputi prefiks {N-} {ny-, m-, ng-, n-} membentuk tembung kriya tanduk, {sa-} membentuk tembung wilangan, {pa-, paN-, pi-, pra-} membentuk tembung aran, {dak-/tak-, di-, ka-} membentuk tembung kriya tanggap, {ke-} membentuk tembung kriya tanggap, {a-} membentuk tembung kriya tanduk tanpa lesan dan {kuma-} membentuk tembung kaanan; infiks {-um-} membentuk tembung kriya tanduk tanpa lesan dan kaanan, {-in-} membentuk tembung kriya tanggap; sufiks {-e/-ne} membentuk tembung aran, {-an}  tembung aran dan kriya, {-en, -i, -a, -ana, -na} membentuk tembung kriya; konfiks {ka- + -an} tembung aran, {ka- + (-ake,-ana,-en)} tembung kriya dan kaanan, {ke- + -en} membentuk tembung kaanan, {paN- + -an, pa- + -e, pra-+-an} membentuk tembung aran, {N- + -i/-ni, -ake/-aken} membentuk tembung kriya tanduk, {N- + -a} tembung kriya, {N- + -ne} tembung aran, {di- + -i, -ni, -ake, -in- + -an-ake} tembung kriya tanggap, {sa- + (-e, -ne)} tembung katrangan; (2) reduplikasi: dwilingga membentuk tembung aran dan kriya, dwilingga salin swara membentuk tembung kriya dan kaanan, lingga semu membentuk tembung aran, dwipurwa membentuk tembung aran dan kriya, dwipurwa salin swara membentuk tembung kriya dan aran, dwiwasana tembung kriya; (3) komposisi meliputi camboran wutuh dan camboran tugel membentuk satu kesatuan kata dan memiliki makna yang berbeda dengan bentuk dasarnya.

 

Kata kunci: morfologis, Wacan Bocah


Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.