KAJIAN INTERTEKSTUALITAS PUISI KITA ADALAH PEMILIK SAH REPUBLIK INI KARYA TAUFIQ ISMAIL DAN PUISI GERILYA KARYA W.S. RENDRA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS X SMK

Yulia Fatfa Azizah, Kadaryati Kadaryati, Nurul Setyorini

Abstract


Abstrak: Tujuan skripsi ini adalah mendeskripsikan(1)hipogram dan teks transformasipuisi Kita adalah Pemilik Sah Republik Ini karya Taufiq Ismail dan puisiGerilya karya W.S. Rendra, (2) intertekstualitas sastra dengan persamaan dan perbedaan unsur bentuk fisik dan batin puisi Kita adalah Pemilik Sah Republik Ini karya Taufiq Ismail dan puisi Gerilya karya W.S. Rendra, (3) skenario pembelajaran puisi Kita adalah Pemilik Sah Republik Ini karya Taufiq Ismail dan puisi Gerilya karya W.S. Rendra di kelas X SMK.Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan intertekstualitas. Pendekatan tersebut bertujuan untuk mencari hubungan intertekstualitas antara puisi Kita adalah Pemilik Sah Republik Ini dan puisi Gerilya. Sumber data penelitian ini adalah puisi Kita adalah Pemilik Sah Republik Ini (KAPSRI) dan puisi Gerilya (G). Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah observasi. Teknik analisis data dengan teknik analisis isi dan teknik penyajian hasil analisis menggunakan metode informal. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa (1) puisi Gerilya karya W.S. Rendra merupakan hipogram dari puisi Kita adalah Pemilik Sah Republik Ini karya Taufiq Ismail dan puisi Kita adalah Pemilik Sah Republik Ini karya Taufiq Ismail merupakan transformasinya, (2) intertekstual sastra persamaan puisi KAPSRI dan Gerilyaterletak padaaspek: a) tema: perjuangan/patriotisme mengalami ekspansi, b) nada dan suasana: nada kritik untuk menimbulkan suasana penuh pemberontakan mengalami modifikasi. Perbedaan puisi KAPSRI dan Gerilya: a) perasaan: perasaan yang ditimbulkan oleh puisi Gerilya adalah perasaan sedih, prihatin karena seseorang pahlawan yang harus gugur di medan perang, sedangkan pada perasaan yang ditimbulkan pada puisi KAPSRI Ini menggambarkan perasaan geram yang ditonjolkan karena penyair merasa bahwa ketidakadilan sudah begitu merajalela sehingga menimbulkan ekspansi, (3) Skenario Pembelajaranpuisi KAPSRI dan puisi Gerilyayakni pada KD 3.16 dan KD 3.17, menggunakan model pembelajaran TS-TS, evaluasi dilakukan dengan evaluasi aspek kognitif, aspek psikomotorik, dan aspek afektif.

 

Kata kunci: intertekstualitas, puisi, dan skenario pembelajarannya.


Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.