ANALISIS GENDER TOKOH UTAMA PEREMPUAN NOVEL MATARAISA KARYA ABIDAH EL-KHALIEQY DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

Izzatul Yazidah

Abstract


Tujuan penelitian ini adalah untuk  (1) Mendeskripsikan struktur novel Mataraisa karya Abidah El-Khalieqy, (2) Mendeskripsikan permasalahan gender yang terkandung dalam novel Mataraisa karya Abidah El-Khalieqy, (3)  Mendeskripsikan skenario pembelajaran aspek gender novel Mataraisa karya Abidah El-Khalieqy. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Objek penelitian adalah novel Mataraisa karya Abidah El-Khalieqy. Fokus penelitian adalah analisis gender tokoh utama novel Mataraisa dan skenario pembelajarannya di kelas XI SMA. Sumber data diperoleh dari Novel Mataraisa. Instrumen yang digunakan adalah kartu pencatat dan alat tulisnya. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi dan studi kepustakaan. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis isi. Teknik penyajian hasil analisis data menggunakan teknik penyajian informal. Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa (1) struktur novel Mataraisa saling berjalinan erat dari segi religiusnya; (2) analisis gender tokoh utama perempuan novel Mataraisa, yaitu (a) identifikasi tokoh perem-puan dan kedudukannya di masyarakat antara lain: Raisa Fairuza sebagai penulis terkenal, Ummi Lubna Falakhy sebagai istri yang diperoleh Fuad Hifdzi sebagai hadiah setelah memenangkan balap zebra, Ummi Duhita Quari sebagai istri kedua dari Fuad Hifdzi dan harus selalu mengalah dengan kakak madunya, Rita sebagai perempuan yang hamil kemudian ditinggal pacarnya, Bi Julipat sebagai pembantu rumah tangga, (b) kekerasan emosional yang dialami tokoh utama perempuan dalam novel Mataraisa dilakukan oleh ayah kandungnya sendiri dan oleh Ko-Mir, (c) Perempuan sebagai subjek aktif, yaitu Raisa sebagai penulis terkenal ia selalu memberikan pencerahan dengan menyadarkan para kaum hawa untuk menyadari posisi mereka yang selama ini ditindas oleh laki-laki, (d) prasangka gender mengakibatkan stereotip pada perempuan karena masyarakat pada umumnya menganggap bahwa gender adalah takdir Allah Swt. yang diberikan kepada laki-laki dan perempuan, (e) Islam berpandangan bahwa laki-laki dan perempuan itu adalah sama sebagai mitra sejajar, keduanya memiliki kelebihan masing-masing, dan tidak ada penguasa dan yang dikuasai. Skenario pembelajaran analisis gender novel Mataraisa terdiri atas kegiatan pendahuluan; kegiatan inti, yaitu eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi; kegiatan penutup (guru mengakhiri pembelajaran).

Kata kunci: struktural, gender, skenario pembelajaran.


Full Text:

PDF Text

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.