Daur Ulang Kotoran Ternak Sebagai Upaya Mndukung Peternakan Sapi Potong Yang Berkelanjutan di Desa Jogonayan Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang

hanung dhidhik arifin

Abstract


Usaha peternakan sapi di Indonesia sampai saat ini masih mementingkan produktivitas ternak dan belum
mempertimbangkan aspek lingkungan atau dampak kegiatan terhadap lingkungan. Limbah peternakan yang dihasilkan
seharusnya tidak lagi menjadi beban biaya usaha tetapi menjadi hasil ikutan yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan bila
mungkin setara dengan nilai ekonomi produk utama (daging). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji pengelolaan
kotoran ternak dan alasan yang mempengaruhi peternak penggemukan sapi potong memilih cara pengelolaan tersebut.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif untuk mengumpulkan data primer dari
responden dan didukung dengan studi literatur.
Berdasarkan hasil wawancara diperoleh hasil sebagian besar peternak memanfaatkan kotoran ternak sebagai
pupuk. Pembuatan pupuk relatif sederhana dengan menumpuk kotoran ternak di suatu tempat dibiarkan membusuk
sendiri tanpa perlakuan khusus kemudian setelah jumlahnya banyak dibawa ke lahan. Menumpuk kotoran di suatu
tempat akan berpengaruh terhadap lingkungan berupa pencemaran tanah, air dan udara yang berpotensi mengganggu
kesehatan ternak itu sendiri dan manusia. Alasan penggunaan kotoran sapi sebagai pupuk biasanya karena barangnya
mudah didapat, relatif murah dan memberikan hasil yang lebih baik.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.