DAMPAK KENAIKAN HARGA KEDELAI (Glycine max) TERHADAP PENGRAJIN TAHU (Studi Kasus: Pengrajin Tahu Skala Kecil dan Rumah Tangga Desa Grantung Kecamatan Bayan Kabupaten Purworejo)

Miftahul - Farid, Dyah Panuntun Utami, Uswatun - Hasanah

Abstract


Tujuan penelitian ini adalah: 1) Mengetahui keragaan industri tahu di Desa Grantung, 2) Mengetahui perbedaan pendapatan dan keuntungan yang diterima pengrajin tahu di Desa Grantung sebelum dan sesudah kenaikan harga kedelai, 3) Mengetahui kelayakan usaha pembuatan tahu sebelum dan setelah kenaikan harga kedelai di Desa Grantung dan 4) Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keuntungan pengrajin tahu di Desa Grantung. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analisis dengan sampel sebanyak 25 pengrajin, dan menggunakan metode purposive sampling. Metode analisis yang digunakan adalah uji beda pendapatan dan uji beda keuntungan menggunakan program SPSS serta uji regresi linear berganda terhadap faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keuntungan pengrajin tahu.

Industri tahu di Desa Grantung merupakan industri tahu skala kecil dan skala rumah tangga. Rata-rata tenaga kerja yang digunakan antara 1-5 orang. Proses produksi industry tahu di Desa Grantung masih sederhana dan masih menggunakan peralatan tradisional. Bahan baku yang digunakan adalah kedelai.

Nilai p value uji beda pendapatan sebesar 0,177 dan p value uji beda keuntungan sebesar 0,178. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan rata-rata pendapatan dan rata-rata keuntungan yang diterima pengrajin tahu sebelum dan setelah kenaikan harga kedelai.

Pengrajin tahu Desa Grantung sebelum dan setelah kenaikan harga kedelai dilihat dari nilai R/C rasio, produktivitas modal dan produktivitas tenaga kerja, layak untuk diusahakan. Nilai R/C rasio sebesar 1,23 (sebelum kenaikan) dan sebesar 1,18 (setelah kenaikan). Nilai π/C rasio sebesar 23,12% (sebelum kenaikan) dan sebesar 17,73 % (setelah kenaikan). Nilai produktivitas tenaga kerja sebesar Rp 130.662,47 (sebelum kenaikan) dan sebesar Rp127.816,85 (setelah kenaikan).  Pengrajin tahu Desa Grantung sebelum dan setelah kenaikan harga kedelai dilihat dari analisis BEP (BEP produksi, BEP harga dan BEP penerimaan), layak untuk diusahakan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi keuntungan pengrajin tahu putih adalah upah tenaga kerja pria, upah tenaga kerja wanita dan harga solar. Faktor-faktor yang mempengaruhi keuntungan pengrajin tahu goreng adalah harga kedelai, upah tenaga kerja pria, upah tenaga kerja wanita, harga solar dan harga kain saring.

 

Kata Kunci : Kenaikan Harga Kedelai, Pengrajin Tahu, Kelayakan


Refbacks

  • There are currently no refbacks.



Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.
barbartoto barbartoto situs toto scatter hitam slot gacor barbartoto slot demo barbartoto