PENAMBAHAN AIR LAUT, INOKULASI RHIZOBIUM TERHADAP KADAR PROTEIN KASAR DAN FERMENTABILITAS JERAMI KEDELAI IN VITRO
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar Protein Kasar (PK), amonia (NH3) dan Volatil fatty acid (VFA) jerami kedelai dengan penambahan air laut dan bakteri Rhizobium. Penelitian dilakukan melalui 3 tahap, yaitu tahap persiapan, pendahuluan dan perlakuan. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan rancangan acak lengkap (RAL) pola Faktorial 4 x 2 dengan 4 ulangan. Faktor pertama adalah air laut dengan perlakuan (L0, L1, L2 dan L3) yaitu masing-masing tanpa air laut, pengenceran air laut sebesar 1 mmhos/cm, pengenceran air laut sebesar 2 mmhos/cm dan pengenceran air laut 3 mmhos/cm. Faktor ke dua adalah bakteri Rhizobium dengan perlakuan (R1 dan R2) masing-masing tanpa bakteri Rhizobium dan dengan penambahan bakteri Rhizobium. Parameter yang diamati melipuki kadar PK, NH3 dan VFA.Analisis laboratorium PK diukur dengan metode Kjeldahl, untuk produksi NH3 diukur dengan metode mikrodifusi Conway dan produksi VFA diukur dengan teknik penyulingan uap. Data yang diperoleh dianalisis berdasarkan analisis ragam, dan apabila perlakuan berpengaruh nyata dilanjutkan dengan uji wilayah berganda Duncan taraf 5% untuk menguji perbedaaan antar masing-masing perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan air laut dan bakteri Rhizobium tidak berpengaruh nyata terhadap kadar PK, produksi NH3 dan berpengaruh nyata terhadap produksi VFA dengan perlakuan air laut yang diberikan. Rata-rata kadar PK pada perlakuan L0, L1, L2 dan L3 secara berturut-turut adalah 10,35; 10,13; 9,32 dan 9,68% nilai rata-rata produksi NH3 adalah 4,26; 4,16; 4,09 dan 4,14 mM sedangkan rata-rata produksi VFA masing-masing sebesar 112; 113; 92 dan 127 mM.
Kata kunci : jerami kedelai, fermentabilitas in vitro, air laut, Rhizobium.
Full Text:
PDF TextRefbacks
- There are currently no refbacks.
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.