KAJIAN FEMINISME DALAM LAYANG PANUNTUN KAMULYANING BOCAH WADON KARYA RADEN WIRAWANGSA

Herlina Setyowati, Djoko Sulaksono, Apriliani Ekaningsih

Abstract


Konsep fundamental Jawa mengenai kedudukan seorang wanita di masyarakat masih menjadi hal yang menarik untuk dikaji lebih lanjut. Keberadaan karya sastra yang adapun, sedikit banyak terpengaruh oleh feminism atau konsep kesetaraan gender. Begitupun karya sastra tulis Layang Panuntun Kamulyaning Bocah Wadon karya Raden Wirawangsa.

Layang Panuntun Kamulyaning Bocah Wadon diartikan sebagai buku penuntun kemuliaan bagi anak perempuan. Teks sastra ini berisi nasehat pengarang mengenai pentingnya memuliakan anak perempuan agar menjadi wanita yang mandiri. Sebagai salah satu teks sastra klasik yang menyampaikan kebangkitan wanita Jawa dalam status sosial budayanya, Layang Panuntun Kamulyaning Bocah Wadon menjadi bukti bahwa teks sastra tersebut merupakan hasil imajinasi pengarang atas pengaruh situasi sosial budaya pada masa itu. Bagaimanapun juga, karya sastra merupakan perpaduan harmonis antara lingkungan dan faktor kehidupan pengarang.

Kata Kunci : Feminisme, Relevansi, Layang


Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.