Hak Cipta 2024 slot online| All Rights Reserved By Rajalangit88 | 18+
Analisis Kohesi Gramatikal dalam Novel Garuda Putih Karya Suparto Brata | Setyoningsih | ADITYA - Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa

Analisis Kohesi Gramatikal dalam Novel Garuda Putih Karya Suparto Brata

Rini Setyoningsih

Abstract


Abstrak. Penelitian ini bertujuan: (1)mendeskripsikan bentuk penanda kohesi gramatikal yang terdapat dalam novel Garuda Putih Karya Suparto Brata, (2) mendeskripsikan penggunaan bentuk kohesi gramatikal dalam novel Garuda Putih Karya Suparto Brata, (3) mendeskripsikan penggunaan jenis kata dalam novel Garuda Putih Karya Suparto Brata.  Jenis  penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini berupa kutipan-kutipan kalimat yang terdapat dalam novel Garuda Putih Karya Suparto Brata. Sumber data dalam dalam penelitian ini adalah novel Garuda Putih Karya Suparto Brata, terdiri dari dua puluh delapan bab yang diterbitkan oleh NARASI (Anggota IKAPI), Yogyakarta pada tahun 2009. Instrumen penelitian digunakan pensil, pulpen, penggaris dan nota pencatat data. Uji keabsahan data penelitian ini adalah menggunakan teknik meningkatkan ketekunan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik pustaka, teknik observasi, dan teknik catat. Teknik analisis data dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik content analysis (analisis). Hasil analisis data terdapat penanda kohesi gramatikal dalam novel Garuda Putih karya Suparto Brata. penelitian ini disimpulkan: (1) Penanda kohesi gramatikal yang diteliti meliputi (i) referensi (pengacuan), baik persona I tunggal bentuk bebas; persona I tunggal bentuk terikat lekat kanan; persona I tunggal bentuk terikat lekat kiri, persona I jamak, persona II tunggal bentuk terikat lekat kanan, persona II tunggal bentuk terikat lekat kiri, persona II bentuk bebas, persona III tunggal, bentuk terikat lekat kanan,  persona III tunggal bentuk bebas, demonstratif waktu kini, demonstratif waktu netral, demonstratif waktu lampau, demonstratif tempat ekspilsit, demontratif tempat agak jauh dengan penutur, demontratif tempat dekat dengan penutur; (ii) substitusi (penyulihan), baik substitusi nominal, substitusi verbal, substitusi frasal; (iii) elipsis (pelesapan); (iv) konjungsi (perangkaian): pertentangan, syarat, konsesif, penambahan, urutan, sebab akibat, waktu, pilihan, perkecualian, tujuan, cara, perlawanan; (2) penggunaan bentuk penanda kohesi gramatikal yang paling dominan secara umum adalah referensi (pengacuan) khususnya persona III yaitu pengacuan persona III tunggal bentuk terikat lekat kanan. Sedangkan untuk penggunaan penanda kohesi gramatikal paling sedikit adalah substitusi (penyulihan) khususnya substitusi nominal yang hanya terdapat dua penanda; (3) wujud penggunaan penanda jenis tembung (kata) dalam novel Garuda Putih karya Suparto Brata meliputi ; (a) kata benda; (b) kata kerja; (c) kata sifat ; (d) kata keterangan; (e) kata ganti; (f) kata bilangan; (g) kata sambung; (h) kata depan; (i) kata sandang; (j) kata seru.

 

Kata kunci: kohesi gramatikal, Garuda Putih


Full Text:

PDF



Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.