Kajian Semiotik pada Gara-Gara Pagelaran Wayang Kulit Dengan Judul “Bima Bungkus” Oleh Ki Enthus Susmono

Danang Setiawan

Abstract


Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mendeskripsikan pembacaan heuristik tuturan dan tembang pada Gara-Gara Pagelaran Wayang Kulit Dengan Judul “Bima Bungkus” Oleh Ki Enthus Susmono; 2) Mendeskripsikan pembacaan hermenutik tuturan dan tembang pada Gara-Gara Pagelaran Wayang Kulit Dengan Judul “Bima Bungkus” Oleh Ki Enthus Susmono. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Objek penelitian adalah tuturan dan tembang pada pocapan gara-gara. Subjek penelitian adalah pocapan gara-gara pagelaran wayang kulit dengan judul “Bima Bungkus” oleh Ki Enthus Susmono. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik simak dan catat. Instrumen penelitian yang dipakai adalah peneliti sebagai sumber instrumen dibantu dengan buku-buku, alat tulis dan nota pencatat. Teknik analisis data menggunakan analisis semiotik dan menarik kesimpulan setelah data disaksikan. Penyajian data disajikan dengan metode informal yaitu dalam bentuk table dan paragraf. Hasil penelitian dengan pendekatan semiotik menggunakan pembacaan heuristik dan pembacaan hermeneutik atau retroaktif. 1) Pembacaan heuristik merupakan pencarian arti (tanda) secara leksikal atau tersurat. Dalam penentuan arti secra leksikal, peneliti dibantu dengan kamus dalam menentukan arti (tanda) dalam berbagai cara penentuannya menggunakan dua cara penentuan arti (tanda) pada tuturan dan tembang yaitu dengan: a) melakukan penambahan kosakata, penambahan kosakata ditandai dengan pemberian tanda kurung dan tercetak tebal. b) penggantian kosakata tidak baku menjadi baku. 2) Pembacaan hermeneutik bertujuan untuk mengartikan tanda dengan pemberian tafsiran oleh peneliti. Jadi peneliti memberikan deskripsi-deskripsi yang didapatkan setelah membaca sebuah tuturan maupun tembang dari adegan gara-gara dalam pagelaran wayang kulit. Setelah membaca tuturan maupun tembang dari adegan gara-gara dalam pagelaran wayang kulit dapat disimpulkan bahwa adegan gara-gara dalam pagelaran wayang kulit yang diteliti menjelaskan tentang norma-norma sosial yang ada di antara masyarakat.

 

Kata kunci : Semiotik, gara-gara

 


Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.