Analisis Gaya Bahasa dan Ajaran Moral dalam Antologi Geguritan ‘’Sapu’’ (Antologi Geguritan lan Esai Bengkel Bahasa dan Sastra Jawa 2012)
Abstract
Abstrak: Tujuan penelitian terhadap Analisis Gaya Bahasa dan Ajaran Moral dalam Antologi Geguritan ‘’Sapu’’ (Antologi Geguritan lan Esai Bengkel Bahasa dan Sastra Jawa 2012) meliputi: 1) mendeskripsikan gaya bahasa, 2) ajaran moral dalam Antologi Geguritan ‘’Sapu’’ (Antologi Geguritan lan Esai Bengkel Bahasa dan Sastra Jawa 2012). Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah Antologi Geguritan ‘’Sapu’’ (Antologi Geguritan lan Esai Bengkel Bahasa dan Sastra Jawa 2012) yang diterbitkan oleh Balai Bahasa Yogyakarta tahun 2012, sedangkan data dalam penelitian ini adalah gaya bahasa dan ajaran moral yang ada dalam Antologi Geguritan ‘’Sapu’’ (Antologi Geguritan lan Esai Bengkel Bahasa dan Sastra Jawa 2012). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode simak dan teknik catat. Instrumen yang digunakan adalah peneliti itu sendiri (Human instrument) dibantu dengan kartu pencatat data. Teknik keabsahan data yang digunakan adalah triangulasi sumber, metode, penyidik dan teori. Teknik analisis data yang digunakan adalah content analysis serta teknik penyajian hasil analisis data yang digunakan adalah teknik penyajian hasil analisis informal. Hasil analisis data dan pembahasan data menunjukkan gaya bahasa dalam Antologi Geguritan ‘’Sapu’’ (Antologi Geguritan lan Esai Bengkel Bahasa dan Sastra Jawa 2012) terdiri dari gaya bahasa berdasarkan struktur kalimat yaitu: repetisi anafora. Gaya bahasa berdasarkan langsung tidaknya makna yaitu gaya bahasa retoris hiperbola, gaya bahasa kiasan meliputi: simile, metafora, personifikasi, sinekdoke, metonimia, sinisme dan sarkasme. Ajaran moral ada tiga yaitu (a) ajaran moral yang menyangkut hubungan manusia dengan Tuhan yang meliputi: berdoa kepada Tuhan, percaya pada kekuasaan Tuhan, pasrah, beriman, (b) ajaran moral yang menyangkut hubungan manusia dengan manusia lain dalam lingkup sosial termasuk hubungannya dengan lingkungan alam meliputi: cinta, kesetiaan, tidak berjanji palsu, taat dan patuh anak kepada orang tua, tidak bertindak korupsi, menjaga kelestarian lingkungan alam, kedekatan manusia dengan alam. (c) ajaran moral yang mencakup hubungan manusia dengan diri sendiri yang meliputi: mau mengakui kesalahan, tidak mudah mengeluh.
Kata kunci: gaya bahasa, ajaran moral, geguritan
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.